Resume Keperawatan Keluarga


LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.S

Kunjungan ke-1
Tanggal 28 Januari 2013
I.          Latar Belakang
a.       Karakteristik Keluarga
Keluarga sebagai sistem sosial merupakan kelompok terkecil dari masyarakat.  Didalam menentukan masalah pada suatu keluarga maka diperlukan beberapa unsur yang sangat terkait dalam melakukan proses keperawatan. Unsur-unsur yang dimaksudkan dalam proses keperawatan ini meliputi pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Setiap tahap-tahap dari proses keperawatan sangatlah penting dalam membantu mengatasi masalah kesehatan keluarga secara akurat.
Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses perawatan, mengingat pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data-data yang ada pada keluarga. Sebelum melakukan pengkajian pada keluarga Bpk.S, terlebih dahulu perawat membina hubungan saling percaya dengan seluruh anggota keluarga yang tinggal di rumah (Bpk.S dan Ny. R ) untuk memudahkan perawat dalam mengumpulkan data secara akurat baik yang adaptif maupun yang maladaptive sehingga dengan hasil pendataan yang akurat mampu memudahkan perawat dalam menentukan masalah yang ada dalam diri klien/anggota keluarga.
Setelah itu perawat menjelaskan tujuan dari kunjungan pertama ini yaitu untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada didalam keluarga baik yang dirasakan secara pasti/disadari maupun masalah kesehatan yang masih beresiko ataupun masalah yang akan berpotensial terjadi. Kemudian perawat juga membuat kontrak waktu yang telah disepakati bersama antara perawat dan anggota keluarga untuk melakukan pengkajian keluarga yaitu selama 2 x seminggu.


b.      Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
1.      Data Demografi
Nama kepala keluarga dan anggota keluarga
No
Nama
Hub. Kel
L/P
Umur
Pend.
Pekerjaan
1.
2.

Tn.S
Ny.R
KK
Isteri

L
P

30 th
28 th

Tamat SD
Tamat SD
Pedagang
IRT

2.      Waktu dan tempat yang disepakati keluarga untuk pertemuan-pertemuan berikutnya: Di rumah sendiri
3.      Komposisi keluarga
4.      Masalah kesehatan yang dialami setiap anggota keluarga: Tidak ada
c.       Masalah Keperawatan
Belum ada
II.       Proses Keperawatan
a.       Diagnosa Keperawatan
Belum ada
b.      Tujuan Umum
Setelah melakukan interaksi dan bertatap muka dengan keluarga selama 30 menit diharapkan keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan mahasiswa secara teurapetik
c.       Tujuan Khusus
Keluarga diharapkan dapat membina saling percaya dengan cara:
1.      Mampu menyebutkan nama kepala keluarga dan anggota keluarga lainnya
2.      Mampu menyebutkan kembali nama mahasiswa
3.      Menerima jabat tangan mahasiswa
4.      Mampu menyebutkan masalah kesehatan yang sering dialami anggota keluarga
5.      Mampu menyebutkan komposisi keluarga
6.      Menunjukkan sikap terbuka kepada mahasiswa, ditandai dengan menatap mata mahasiswa dan menunjukkan respon menerima mahasiswa secara verbal dan non verbal
7.      Mampu menetapkan waktu kunjungan yang tepat untuk pertemuan berikutnya.
III.    Implementasi Tindakan Keperawatan
a.       Metode
·         Wawancara/Tanya jawab
·         Observasi
·         Diskusi
b.      Media dan Alat
 Belum ada
IV.    Kriteria evaluasi
a.       Kriteria struktur
-          Interaksi mahasiswa dan keluarga berlangsung sesuai dengan waktu yang telah ditentukan yaitu 30 menit
-          Mahasiswa dapat bertemu dengan keluarga minimal 2 anggota keluarga
b.      Kriteria proses
-          Selama interaksi tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditentukan
-          Keluarga menunjukkan sikap terbuka dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa.
c.       Kriteria hasil
-          Mahasiswa dan keluarga dapat saling mengenal dan sudah terbina hubungan saling percaya
-          Dengan kesepakatan bersama dapat menentukan pertemuan selanjutnya.






LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bpk.S

Kunjungan ke-2
Tanggal 29 januari 2012
1.      Latar Belakang
a.       Karakteristik Keluarga
Keluarga sebagai sistem sosial merupakan kelompok terkecil dari masyarakat.  Didalam menentukan masalah pada suatu keluarga maka diperlukan beberapa unsur yang sangat terkait dalam melakukan proses keperawatan. Unsur-unsur yang dimaksudkan dalam proses keperawatan ini meliputi pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Setiap tahap-tahap dari proses keperawatan sangatlah penting dalam membantu mengatasi masalah kesehatan keluarga secara akurat.
Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses perawatan, mengingat pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data-data yang ada pada keluarga.
Dalam kunjungan kedua, kali ini mahasiswa akan melakukan pengkajian yang meliputi pengkajian fisik, struktur keluarga, fungsi keluarga, koping keluarga, dan harapan keluarga.
b.      Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
·         Pemeriksaan fisik seluruh anggota keluarga
No.
Komponen
Tn.S
Ny.R
1.
Kepala
Rambut hitam, bersih, tidak ada ketombe
Rambut hitam, panjang, tidak rontok
2.
Mata
Sklera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis, visus normal
Sklera tidak ikterus, konjungtiva agak anemis,
visus normal
3.
Telinga
Bersih, tidak ada serumen, tidak ada luka
Bersih, tidak ada serumen, tidak ada luka
4.
Hidung
Bersih, tidak ada secret, tidak ada kelainan (polip, deviasi septum)
Tidak ada sekret, tidak ada kelainan (polip, deviasi septum)
5.
Mulut
Tidak ada stomatitis, tidak terdapat karang gigi
Tidak ada stomatitis, tidak terdapat karang gigi
6.
Leher dan Tenggorokan
Nyeri tekan (-), pembesaran kelenjar limfe dan thyroid (-), tidak ada kesulitan menelan
Nyeri tekan (-), pembesaran kelenjar limfe dan thyroid (-), tidak ada kesulitan menelan
7.
Dada dan Paru
Pergerakan dada simetris, vesikuler, sonor di seluruh lapisan paru, ronkhi(-), mengi(-), Stridor (-), tidak menggunakan otot bantu pernapasan
Pergerakan dada simetris, vesikuler, sonor di seluruh lapisan paru, ronkhi(-), mengi(-), Stridor (-), tidak menggunakan otot bantu pernapasan
8.
Jantung
BJ I dan II murni
BJ I dan II murni
9.
Abdomen
Gerak mengikuti pernapasan, nyeri tekan (-), tumor (-)
Gerak mengikuti pernapasan, nyeri tekan (-), tumor (-)
10.
Ekstremitas
Tidak ada kelainan, pergerakan bebas, tidak ada cedera
Tidak ada kelainan, pergerakan bebas, tidak ada cedera
11.
Kulit
Turgor kulit baik, bersih, tidak terdapat tanda-tanda infeksi
Turgor kulit baik, bersih, tidak terdapat tanda-tanda infeksi
12.
Kuku
Pendek dan bersih
Pendek dan bersih
13.
BB
Kg
61 kg
14.
TB
Cm
145 cm
15.
Tanda Vital
TD=         mmHg
N:     cvx/menit
RR=   x/menit
S= 36,5
TD= 110/90 mmHg
N=82x/menit
RR= 20x/menit
S= 36,5

16
Lain lain
-
UK : 26 – 28 Minggu
TFU : 26 cm
Letak janin : PUKA
DJJ : 130x/ Menit
LLA : 26,5
17.
Kesimpulan
Bp tampak sehat saat pengkajian
Ibu tampak sehat saat pengkajian

·         Struktur keluarga
-          Pola komunikasi
Jam istirahat sebagai media komunikasi. Komunikasi terjalin baik dan tidak ada hambatan dalam komunikasi antara anggota keluarga. Bahasa yang digunakan bahasa daerah (Mks)
-          Struktur kekuatan keluarga
Tn. S berperan sebagai pengambil keputusan dalam keluarga dan Ny. R sebagai pengatur dan pengelola keuangan keluarga.
-          Struktur peran
Tn. S beperan sebagai KK dan pengambil keputusan sedangkan Ny. R berfungsi sebagaimana perannya masing-masing.
-          Nilai-nilai keluarga
Keluarga mempercayai sarana kesehatan seperti Pustu dan Pusesmas untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami.
·         Fungsi keluarga
-          Fungsi afektif
Diantara anggota keluarga terdapat rasa saling memiliki, saling membantu dan menikmati hasil jerih payah dalam kebersamaan.
-          Fungsi sosialisasi
Hubungan dalam keluarga terjalin baik dan juga interaksi. Anggota keluarga belajar disiplin misalnya disiplin dalam jam makan, norma, budaya yang diterapkan adalah Mks.
-          Fungsi perawatan kesehatan, keyakinan-keyakinan, nilai-nilai, dan perilaku keluarga.
-                      Kemampuan keluarga mengenal masalah
Keluarga tidak mengenal adanya masalah mengenai makanan bergizi bagi BUMIL dan perawatan setelah nifas.Keluarga tidak mengenal cara perawatan payudara.
-                      Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat.
Keluarga tidak mengerti bagaimana cara perawatan setelah persalinan dengan perawatan payudara.
-                      Kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit
Keluarga tidak mengerti bahwa yang terjadi pada ibu termasuk masalah sehingga tidak mengetahui prognosa yang ditimbulkan dari gangguan tersebut. Keluarga tidak mengetahui pencegahan. Sikap keluarga biasa saja karena dianggap bukan masalah.
-                      Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat.
Menurut keluarga lingkungan terpelihara maka enak dilihat dan jauh dari penyakit. Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan terbatas pada hal umum seperti air minum harus dimasak, rumah dan pekarangan dibersihkan, dan makanan yang bergizi bagi ibu hamil.  Keluarga mendukung upaya hygiene sanitasi tetapi tidak tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
-              Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan di masyarakat.
Keluarga tahu keberadaan puskesmas, poliklinik atau posyandu. Selama ini keluarga tidak memanfaatkan sarana tersebut untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
·         Koping keluarga
-          Koping eksternal keluarga
-          Koping internal keluarga
·         Harapan keluarga
Semoga setelah persalinan ibu lancar dan baik – baik saja. Sehat buat ibu dan sehat untuk bayi.
c.       Masalah Keperawatan keluarga
Belum ada
2.      Proses Keperawatan
a.       Diagnosa Keperawatan
Belum ada
b.      Tujuan Umum
Setelah melakukan pengkajian selama 30 menit diharapkan keluarga dapat mengenal masalah kesehatan yang ada dalam keluarga
c.       Tujuan Khusus
Keluarga diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang ada dalam keluarga dengan cara:
1.      Keluarga dapat mengidentifikasi pola komunikasi dalam keluarga
2.      Keluarga dapat mengidentifikasi struktur keluarga, fungsi keluarga, koping keluarga, dan harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan.
3.      Keluarga dapat mengidentifikasi dengan tepat anggota keluarga yang mengalami gangguan pada kesehatannya.
3.         Implementasi Tindakan Keperawatan
a.       Metode
·         Wawancara/Tanya jawab
·         Observasi
·         Diskusi
b.      Media dan Alat
·         Format pengkajian keluarga
·         Spigmomanometer
·         Stetoskop
·         Alat tulis
4.      Kriteria Evaluasi
a.       Kriteria struktur
-          Interaksi mahasiswa dan keluarga berlangsung sesuai dengan waktu yang telah ditentukan yaitu 30 menit
-          Mahasiswa dapat bertemu dengan keluarga minimal 2 anggota keluarga
b.      Kriteria proses
-          Selama interaksi tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditentukan
-          Keluarga menunjukkan sikap terbuka dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa.
c.       Kriteria hasil
-          Pengkajian keluarga dapat terselesaikan sekitar 75%
-          Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan yang ada atau terjadi didalam keluarga







LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bpk.S

Kunjungan ke-3
Tanggal 30 Januari 2013            
1.      Latar Belakang
a.       Karakteristik Keluarga
Setelah melakukan kunjungan sebanyak 2 kali maka ditemukan masalah ketidaktahuan keluarga tentang pentingnya perawatan setelah persalinan, tanda persalinan BUMIL, makanan yang bergizi buat BUMIL dan perawatan Payudara setelah persalinan. Hal ini didukung dari pernyataan dari ibu R yang mengatakan bahwa merasa cemas dengan persalinannya nant
Kunjungan ketiga kali ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang tentang pentingnya perawatan payudara setelah persalinan sehingga menambah pengetahuan Ibu.
b.      Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
·         Pemahaman keluarga tentang perawatan payudara
·         Kesadaran ibu tentang penting ASI buat bayi dan makanan bergizi
c.       Masalah Keperawatan keluarga
·         Kecemasan keluarga Tn.S ( Proses Menjelang Persalinan dan ketidaktahuan masalah Perawatan setelah persalinan.
2.         Proses Keperawatan
a.       Diagnosa Keperawatan
Cemas Tingkat Ringan ( menjelang proses persalinan dan perawatan payudara setelah nifas ) pada keluarga Tn. S berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah.
b.      Tujuan Umum
Setelah melakukan intervensi selama 45 menit diharapkan keluarga mampu mengetahui tentang pentingnya makanan bergizi bagi bumil dan perawatan setelah nifas.

c.       Tujuan Khusus
Keluarga mampu mengenal masalah imunisasi dengan:
·         Keluarga mengerti dan mampu menjelaskan kembali tentang arti, tujuan dari makanan bergizi buat bumil dan perawatan setelah nifas.
·         Keluarga mampu menyebutkan pentingnya atau manfaat makanan bergizi bumil dan perawatan setelah nifas.
3.         Implementasi Tindakan Keperawatan
a.       Metode
·         Diskusi
·         Tanya jawab
·         Observasi
b.      Media
·         Leafleat
4.      Kriteria Evaluasi
a.       Kriteria struktur
-          Interaksi mahasiswa dan keluarga berlangsung sesuai dengan waktu yang telah ditentukan yaitu 45 menit
-          Mahasiswa dapat bertemu dengan keluarga minimal 2 anggota keluarga
b.      Kriteria proses
-          Selama interaksi tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditentukan
-          Keluarga menunjukkan sikap terbuka dalam menyimak penjelasan dari mahasiswa serta mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa.
c.       Kriteria hasil
-          Keluarga mampu  menjawab pertanyaan dari mahasiswa sekitar 80%
-          Keluarga mampu meningkatkan pemahaman tentang pentingnya makanan bergizi ibu hamil dan perawatan setelah nifas.


RESUME KELUARGA Tn.“S”

1.      PENGKAJIAN
Keluarga Bapak S adalah keluarga inti, di mana dalam 1 rumah hanya ada Tn. S (Kepala Keluarga) dan ibu R (istri).Sekarng mereka sudah memiliki rumah sendiri.
Latar Belakang Budaya Tn. S dan Ibu. R berasal dari suku Mks. Tempat tinggal keluarga rata-rata berasal dari suku Bugis-Makassar. Keluarga cukup mampu memanfaatkan pelayanan dan praktek kesehatan namun kadang-kadang malas. Dalam hal bertetangga, keluarga ini memiliki hubungan yang baik dengan tetangga sekitarnya. Mereka sering berkumpul dengan tetangga sekitar dan saling membantu dalam banyak hal.
Dalam komunikasi keluarga, pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka. Setiap anggota keluarga bebas menyampaikan keluhannya. Bila ada masalah mereka selalu mengkomunikasikan bersama. Menurut ibu, semua anggota keluarga memiliki ikatan yang kuat dan saling menyayangi. Pemegang keputusan keluarga adalah bapak. Namun sebelum mengambil keputusan, bapak terlebih dahulu mendiskusikannya kepada ibu. Bila ada sesuatu yang sangat penting dan bapak tidak ada di rumah, biasanya ibu mengambil keputusan. Setelah bapak pulang ibu baru mengkomunikasikannya bersama bapak.
Dalam hal peran, peran formal bapak adalah sebagai pencari nafkah. Sdangkan Ibu berperan sebagai pengatur rumah tangga seperti memasak, mengurus anak, mengatur keuangan keluarga. Ibu juga berperan sebagai perawat keluarga, merawat dan mengasuh anggota keluarga lainnya. Menurut ibu, bapak biasa membantu jika ibu melakukan pekerjaan rumah tangga. Selain itu, semua anggota keluarga berperan dalam menjaga kesehatan keluarga.
Adapun nilai-nilai yang dianut keluarga adalah menghormati orang yang lebih tua, menghormati tamu, dan saling menghargai satu sama lain. Yang berperan sebagai pencari nafkah adalah suami, Orangtua menyadari adanya kebutuhan-kebutuhan pada setiap anggota keluarga, seperti kebutuhan terhadap makanan, perhatian, kasih saying, pendidikan, bermain bersama anak-anak, nonton bersama keluarga yang lain. Semua anggota keluarga merasa akrab dengan yang lain.
Keluarga mengontrol prilaku anak dalam hal menghormati/menghargai orang lain. Setiap anggota keluarga saling memberi dan menerima cinta dan kasih sayang, menghormati orang yang lebih tua. Melaksanakan peran masing-masing dan membesarkan anak secara bersama-sama. Menurut ibu, sampai sekarang belum ada masalah besar hal membesarkan anak, walaupun tidak ada media hiburan yang disediakan ibu.
Keluarga biasa menggunakan fasilitas kesehatan apabila mereka merasa perlu, misalnya jika istri sakit. Pada Pengkajian tanggal 30 Januari 2013 ditemukan bahwa ibu belum mengetahui makanan bergizi bagi ibu hamil, tanda – tanda pasti sebelum persalinan dan perwatan setelah persalianan.
Diperoleh  masalah keperawatan yakni: ketidaktahuan keluarga tentang pentingnya makanan bergizi BUMIL dan perawatan setelah persalinan.

2.      DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Ketidaktahuan keluarga tentang pentingnya makanan bergizi BUMIL b/d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.
2.      Cemas tingkat ringan ( menjelang persalinan dan perawatan setelah nifas ) berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga menhgenal masalah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESUME POST OP SC

LAPORAN PENDAHULUAN GASTRITIS PADA LANSIA

Resume Keperawatan Keluarga